Tempe Keripik Tanjungrejo Merambah Pasar Luar Kota
Madiun Punya Kuliner – Inilah kunci kesuksesan yang diraih Sumadi, pemilik usaha tempe keripik “ Berkah 99 “ yang berlokasi di RT. 21, RW. 07, Dusun Ringinputih, Desa Tanjungrejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun. Melalui inovasi produk, tempe keripik buatannya telah menusantara, bahkan mampu menembus pasar luar kota dan mancanegara.
Usaha tempe keripik milik Sumadi pun berkembang menjadi sebuah industry rumahan yang menjanjikan. Peluang usaha itu ditangkap Sumadi saat belajar cara membuat usaha tempe keripik di tempat saudaranya 4 tahun lalu. Namun, Sumadi tidak asal-asalan. Dia melakukan inovasi supaya tempe keripik produksinya mempunyai nilai tambah tersendiri.
“ Untuk produksi tempe keripik ini dalam sehari bisa menghabiskan bahan baku sekitar 10 Kg, dan dalam produksinya mulai penggilingan kedelai, penggorengan hingga pengemasan di kerjakan bersama keluaraga,” Jelas Sumadi.
Menurutnya, khusus untuk produksi senantiasa menggunakan bahan – bahan terbaik, mulai dari kedelai, tepung, bahkan hingga minyak untuk menggoreng. “ Dengan menggunakan bahan baku terbaik akan berimbas pada kualitas yang dihasilkan juga baik, “ Katanya.
Sementara untuk pemasarannya, tempe keripik yang di banderol seharga Rp. 4 ribu – Rp. 5 ribu tersebut, selain dipasarkan di toko dan pasar wilayah Kecamatan Kebonsari, juga merambah ke wilayah Ponorogo. Bahkan sering memenuhi pesanan dari Taiwan dan Hongkong.
“ Ada yang membeli eceran, bahkan ada yang memborong untuk oleh – oleh, namun khusus pemasaran tempe keripik ke toko maupun pasar juga selalu siap setiap hari,” imbuhnya lagi.
Sementara Kepala Desa Tanjungrejo, Kebonsari, Agus Marmani, menuturkan, sangat mendukung usaha-usaha rumahan seperti yang dilakukan Sumadi tersebut. Karena, secara otomatis dengan adanya industry – industry rumahan itu bisa mengangkat perekonomian yang ada di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Kebonsari.
“ Usaha tempe keripik ini salah satu potensi yang ada di Desa Tanjungrejo, Otomatis dengan adanya potensi desa di sini bisa mengangkat perekonomian masyarakat desa sini,” Pungkasnya. ( MPK - 01 ).
Usaha tempe keripik milik Sumadi pun berkembang menjadi sebuah industry rumahan yang menjanjikan. Peluang usaha itu ditangkap Sumadi saat belajar cara membuat usaha tempe keripik di tempat saudaranya 4 tahun lalu. Namun, Sumadi tidak asal-asalan. Dia melakukan inovasi supaya tempe keripik produksinya mempunyai nilai tambah tersendiri.
“ Untuk produksi tempe keripik ini dalam sehari bisa menghabiskan bahan baku sekitar 10 Kg, dan dalam produksinya mulai penggilingan kedelai, penggorengan hingga pengemasan di kerjakan bersama keluaraga,” Jelas Sumadi.
Menurutnya, khusus untuk produksi senantiasa menggunakan bahan – bahan terbaik, mulai dari kedelai, tepung, bahkan hingga minyak untuk menggoreng. “ Dengan menggunakan bahan baku terbaik akan berimbas pada kualitas yang dihasilkan juga baik, “ Katanya.
Sementara untuk pemasarannya, tempe keripik yang di banderol seharga Rp. 4 ribu – Rp. 5 ribu tersebut, selain dipasarkan di toko dan pasar wilayah Kecamatan Kebonsari, juga merambah ke wilayah Ponorogo. Bahkan sering memenuhi pesanan dari Taiwan dan Hongkong.
“ Ada yang membeli eceran, bahkan ada yang memborong untuk oleh – oleh, namun khusus pemasaran tempe keripik ke toko maupun pasar juga selalu siap setiap hari,” imbuhnya lagi.
Sementara Kepala Desa Tanjungrejo, Kebonsari, Agus Marmani, menuturkan, sangat mendukung usaha-usaha rumahan seperti yang dilakukan Sumadi tersebut. Karena, secara otomatis dengan adanya industry – industry rumahan itu bisa mengangkat perekonomian yang ada di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Kebonsari.
“ Usaha tempe keripik ini salah satu potensi yang ada di Desa Tanjungrejo, Otomatis dengan adanya potensi desa di sini bisa mengangkat perekonomian masyarakat desa sini,” Pungkasnya. ( MPK - 01 ).
#madiunpunyakuliner #madiunpunyakita
0 Response to "Tempe Keripik Tanjungrejo Merambah Pasar Luar Kota"
Posting Komentar